BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sejarah
perkembangan manusia tidak terdapat seorangpun yang bisa hidup sendiri,
terpisah dari kelompok manusia lainnya
kecuali dalam keadaan terpaksa dan itupun hanya sementara waktu. Manusia
sebagai mahluk pada dasarnya selalu ingin bergaul dan berkumpul dengan sesame
manusia lainnya, jadi mahluk yang suka bermasyarakat.
Hasrat untuk
hidup bersama memang telah menjadi pembaaan manusia, merupakan suatu keharusan
untuk melangsungkan hidupnya, karena tiap manusia mempunyai keperluan sendiri –
sendiri dan sering kali keperluan itu searah serta sepadan satusama lain,
sehingga dengan kerjasama atau kemitraan tujuan manusia untuk memenuhi
keperluan itu akan lebih mudah dan dapat tercapai. Kemitraan akan menghasilkan
efisiensi yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra dan karenanya
menguntungkan semua pihak yang bermitra. Kemitraan hanya dapat berlangsung
secara efektif dan berkesinambungan jika kemitraan dijalankan dalam kerangka
berfikir pembangunan ekonomi.
Dengan
mempertimbangkan hal tersebut maka perlunya menjalin kemitraan antar sesama
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup bermasyarakat dan dalam menjalankan suatu
usaha.
B.
RUMUSAN MASALAH
Apa itu kemitraan ?
Jenis kemitraan yang dilakukan ?
Prinsip kemitraan yang dilakukan ?
Persyaratan kemitraan yang efektif ?
Sumber konflik dalam suatu kemitraan ?
C.
MANFAAT DAN TUJUAN
Manfaat dan tujuan dibuatnya laporan tentang
kemitraan yaitu :
Agar dapat menjelaskan definisi dari
kemitraan.
Agar dapat menjelaskan jenis dan prinsip
kemitraan yang dilakukan.
Agar dapat menjelaskan persyaratan kemitraan
yang efektif.
Agar dapat menjelaskan sumber konflik dalam suatu kemitraan.
BAB II
ISI LAPORAN
A. NARASUMBER
Nama : Catur Basuki
Jabatan :
Pegawai Akasia Computer
Alamat : Pulosari Rt 01 Rw 04 Gayam, Sukoharjo
B. PERUSAHAAN
Nama
perusahaan : “AKASIA COMPUTER”
Alamat : Jl.
Slamet Riyadi 24, Sukoharjo
C. DEFINISI KEMITRAN
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja sama formal antaraindividu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu.
Ada berbagai
pengertian kemitraan secara umum (Promkes Depkes RI) meliputi:
1) kemitraan
mengandung pengertian adanya interaksi dan interelasi minimal antara dua pihak
atau lebih dimana masing-masing pihak merupakan ”mitra” atau ”partner”.
2) Kemitraan
adalah proses pencarian/perwujudan bentuk-bentuk kebersamaan yang saling
menguntungkan dan saling mendidik secara sukarela untuk mencapai kepentingan
bersama.
3) Kemitraan
adalah upaya melibatkan berbagai komponen baik sektor, kelompok masyarakat,
lembaga pemerintah atau non-pemerintah untuk bekerja sama mencapai tujuan
bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip, dan peran masing-masing.
4) Kemitraan
adalah suatu kesepakatan dimana seseorang, kelompok atau organisasi untuk
bekerjasama mencapai tujuan, mengambil dan melaksanakan serta membagi tugas,
menanggung bersama baik yang berupa resiko maupun keuntungan, meninjau ulang
hubungan masingmasing secara teratur dan memperbaiki kembali kesepakatan bila diperlukan.
Kemitraan Usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan
antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah/besar (Perusahaan Mitra)
disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar, sehingga
saling memerlukan, menguntungkan dan memperkuat.
Sedangkan menurut narasumber
yaitu Sdr Catur Kemitraan adalah suatu kerjasama antara pengusaha satu dengan
pengusaha lainnya yang saling membutuhkan dalam rangka untuk mendapatkan
keuntungan bersama.
D.
JENIS KEMITRAAN
Jenis – jenis kemitraan diantaranya yaitu :
a)
Kemitraan Jual – Beli
b)
Kemitraan Produksi
c)
Kemitraan Investasi
d)
Kemitraan Pemasaran
Merurut hasil wawancara, jenis kemitraan yang dilakukan oleh
“Prima Computer” merupakan jenis kemitraan jual – Beli karena sebagai produsen
atau penjual harus mampu menjalin kerjasam yang baik dengan konsumen.
E.
PRINSIP KEMITRAAN
Prinsip dalam Membangun Jejaring Kerja (Kemitraan)
1) Kesamaan visi-misi
Kemitraan hendaknya dibangun
atas dasar kesamaan visi dan misi dan tujuan organisasi. Kesamaan
dalam visi dan misi
menjadi motivasi
dan perekat
pola kemitraan. Dua atau lebih lembaga dapat bersinergi
untuk mencapai tujuan yang
sama.
2)
Kepercayaan (trust)
Setelah ada kesamaan visi
dan misi maka prinsip berikutnya yang tidak kalah penting adalah adanya rasa saling percaya antar pihak yang bermitra. Oleh karena itu kepercayaan adalah modal
dasar
membangun jejaring dan kemitraan. Untuk dapat dipercaya maka komunikasi
yang dibangun
harus dilandasi itikad (niat) yang baik dan
menjunjung tinggi
kejujuran.
|
3)
Saling manguntungkan
Asas saling menguntungkan
merupakan fondasi
yang kuat
dalam
membangun kemitraan. Jika
dalam bermitra ada salah
satu pihak yang merasa
dirugikan, merasa tidak
mendapat manfaat lebih, maka akan menggangu keharmonisan dalam bekerja sama. Antara pihak
yang bermitra harus saling memberi kontribusi sesuai peran masing-masing
dan
merasa diuntungkan.
4) Efisiensi dan efektivitas
Dengan mensinergikan beberapa sumber untuk mencapai tujuan yang sama diharapkan
mampu meningkatkan efisiensi waktu, biaya dan tanaga.
Efisiensi
tersebut tentu
saja tidak mengurangi kualitas
proses dan hasil. Justru sebaliknya
dapat
meningkatkan kualitas
proses
dan produk yang dicapai.
5)
Komunikasi timbal balik
Komunikasi timbal balik atas dasar
saling menghargai satu
sama lain merupakan fondamen dalam
membangun kerjasama. Tanpa komunikasi
timbal
balik maka akan terjadi dominasi satu terhadap yang lainnya
yang dapat
merusak hubungan yang sudah dibangun.
6)
Komitmen yang kuat
Jejaring Kerja sama akan terbangun dengan kuat dan
permanen
jika
ada komitmen
satu sama lain
terhadap
kesepakatan-kesepakatan yang dibuat bersama.
Prinsip kemitraan yang dilakukan oleh
narasumber atau “Prima Computer” yaitu rasa saling percaya antara satu dengan
yang lain, adanya kesamaan tujuan yang ingin dicapai.
F.
PERSYARATAN KEMITRAAN
Kemitraan usaha bukanlah penguasaan yang satu atas yang lain,
khususnya yang besar atas yang kecil, melainkan menjamin kemandirian
pihak-pihak yang bermitra, karena kemitraan bukanlah proses merger atau
akuisisi. Kemitraan usaha yang kita inginkan bukanlah kemitraan yang bebas
nilai, melainkan kemitraan yang tetap dilandasi oleh tanggung jawab moral dan
etika bisnis yang sehat, yang sesuai dengan demokrasi ekonomi. Adapun
syarat-syarat kemitraan adalah sebagai berikut:
a.
Tujuan umum yang sama
b. Kesetaraan
c. Saling menghargai
d. Saling memberi kontribusi
e. Ada efek sinergi
f. Saling menguntungkan
Syarat
kemitraan menurut narasumber yaitu saling percaya, adanya hubungan timbal balik
antara pihak yang melakukan kerjasama atau kemitraan, saling menguntungkan
antara pihak yang melakukan kerjasama atau kemitraan.
G.
KONFLIK DALAM SUATU KEMITRAAN
Beberapa literatur menyebutkan makna konflik
sebagai suatu perbedaan pendapat di antara dua atau lebih anggota atau kelompok
dan organisasi, yang muncul dari kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber
daya yang langka atau aktivitas kerja dan mereka mempunyai status, tujuan,
nilai, atau pandangan yang berbeda, dimana masing-masing pihak berupaya untuk
memenangkan kepentingan atau pandangannya. Sedangkan menurut Brown(1998),
konflik merupakan bentuk interaksi perbedaan kepentingan, persepsi, dan
pilihan.Wujudnya bisa berupa ketidak-setujuan kecil sampai ke perkelahian
(Purnama, 2000).
Faktor-faktor yang bisa mendorong
konflik adalah (Daft: 1992) :
·
perubahan lingkungan eksternal,
·
perubahan ukuran perusahaan sebagai
akibat tuntutan persaingan,
·
perkembangan teknologi,
·
pencapaian tujuan organisasi,
Menurut
narasumber factor yang dapat mempengaruhi kemitraan yaitu :
1. Tidak adanya
rasa saling percaya
2. Adanya pihak yang dirugikan dari kemitraan yang
dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian tersebut yaitu :
1. Menjalin kemitraan merupakan salah satu bentuk komuikasi antara
satu dengan yang lain.
2. Kemitraan dapat terjalin apabila ada rasa saling percaya sehingga
dapat terjadi kerjasama yang baik.
3. Kemitraan sangat dibutuhkan di dunia usaha khususnya, selain
sebagai bentuk kerjasama kemitraan juga dapat menambah keuntungan bagi masing –
masing pihak yang melakukan kemitrraan.
B. SARAN
Saran yang
dapat diambil dari uraian tersebut yaitu :
1. Dalam
melakukan suatu usaha hendaknya penting melakukan jejaring kerja (kemitraan)
atau hubungan kerjasama yang baik.
2. Hendaknya
dalam menjalin kemitraan harus disasarkan sikap saling percaya agar kemitraan
yang dilakukan tidak banyak timbul konflik nantinya.
3. Kemitraan
hendaknya dijalin bukanhanya dalam dunia usaha melainkan juga dilakukan dalam
kehidupan social bermasyarakat.
LAPORAN
TUGAS
RELATION PARTNERSHIP
Disusun Oleh
Nama : Risa Dewi Astuti
NIM : 11.31567
POLITEKNIK PRATAMA MULIA
SURAKARTA
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar